CARA MENGUTIP
Pengertian Mengutip
Kutipan adalah pengambil alihan satu kalimat atau lebih
dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam
tulisan itu sendiri. Dalam pendapat lain kutipan diartikan sebagai pinjaman pendapat dari seorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar,
atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.
Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya
ilmiah.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam karya ilmiah sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam karya ilmiah sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal
itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepadaorang yang pendapatnya
dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Cara
penyebutan kutioan ada 2 cara, yaitu sistem catatan kaki dan sistem catatan
langsung (catatan perut ). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.
Fungsi Mengutip
Fungsi –fungsi mengutip di
antaranya:
a.
Landasan teori
b.
Penguat pendapat penulis
c.
Penjelasan suatu uraian
d.
Bahan bukti untuk menunjang pendapat
itu.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengutip
Hal yang perlu diperhatikan dalam
mengutip:
1)
Penulis mempertimbangkan bahwa
kutipan itu perlu
2)
Penulis bertanggung jawab penuh
terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3)
Kutipan dapat terkait dengan
penemuan teori
4)
Jangan terlalu banyak mempergunakan
kutipan langsung
5)
Penulis mempertimbangkan jenis
kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6)
Teknik penulisan kutipan dan
kaitannya dengan sumber rujukan.
Prinsip Mengutip
Prinsip-prinsip mengutip adalah
diantaranya:
a.
Pengutip tidak boleh mengadakan
perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan
perbaikan, penulis harus memberi keterangan.
Contoh:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak
boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
1)
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis]
uang.’
2)
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan
aslinya.
b.
Menghilangkan bagian kutipan
Diperkenankan menghilangkan bagian
kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan
makna.
Cara:
1)
Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
2)
Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
Jenis Kutipan
Jenis-jenis kutipan yaitu :
a.
Kutipan langsung adalah pinjaman
pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat
dari sumber teks asli
b.
Kutipan tak langsung adalah pinjaman
pendapat dengan mengambil inti sarinya saja
c.
Kutipan pada catatan kaki
d.
Kutipan atas ucapan lisan
e.
Kutipan dalam kutipan
f.
Kutipan langsung pada materi.
Cara Mengutip
Ada beberapa cara yang digunakan
dalam mengutip, yaitu:
a.
Kutipan
Langsung
Kutipan
langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada
perubahan. Jika ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda (sic!),
yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung
jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi
huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal
tersebut, misal [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD],
dan lain-lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Tatacara
penulisan kutipan:
1)
Yang tidak lebih dari empat baris:
a)
Kutipan diintegrasikan dengan teks
b)
Jarak antar baris kutipan dua spasi
c)
Kutipan diapit dengan tanda kutip
d)
Sesudah kutipan selesai, langsung di
belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu
diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
2)
Yang lebih dari empat baris:
a)
Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b)
Jarak antar baris kutipan satu spasi
c)
Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris
pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
d) Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak
diapit tanda kutip
e)
Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).
b.
Kutipan tak langsung
Dalam
kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak
usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan
kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah
dicontohkan. Cara penulisannya:
1)
Kutipan diintegrasikan dengan teks
2)
Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3)
Kutipan tidak diapit tanda kutip
4)
Sesudah selesai diberi sumber kutipan.
c.
Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja.
Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
Contoh :
Penyebutan
Sumber Dengan Catatan Kaki
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia.oleh karena itu, manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan .”…. pengetahuan yang disampaikan-Nya [ sic! ] itu merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”1)
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia.oleh karena itu, manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan .”…. pengetahuan yang disampaikan-Nya [ sic! ] itu merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”1)
1) Hadari
Nawawi, Metode penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, 1985 ), hal.4.
Keterangan:
Keterangan:
· Jika dalam mengutip ada bagian kalimat
yang dihilangkan, bagian itu diganti dengan tanda titik tiga (…)
· Isi catatan kaki diatas adalah : Nama
Pengarang, judul buku, kota tempat terbit, nama penerbit, tahun penerbit,
halaman yang dikutuip
· Judul buku ditulis dengal garis bawah
atau huruf miring
d.
Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara
seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
tidak langsung.
e.
Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan
dengan dua cara:
1) Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip,
kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip
ganda.
2)
Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda,
kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
f.
Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas
siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari
kosa kata bahasa Sansekerta.”
sumber : klik disini
sumber gambar : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar